Mengenal Sensor EOT, ECT dan O2

Jpeg

Sesuai janji saya di artikel aebelumnya… kita akan membahas lebih detil sensor-sensor pada sepeda motor injeksi.

Sengaja saya kategorikan menurut bentuk dan fungsinya biar nanti bisa membedakan dengan mudah..
Karna ada beberapa sensor yang memiliki bentuk sama tapi fungsinya berbeda.
Sebagai contoh yang akan kita bahas kali ini.
Yaitu EOT, ECT dan O2 Sensor.

image

Sensor Engine Oil Themperature ( EOT )
Sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi perubahan suhu pada olie mesin.
Letaknya jelas pada sektor engine… biasanya berada di sekitar head silinder atau pada dinding silindernya.

image

EOT bertugas memantau suhu mesin melalui olie.. kemudian hasil pembacaannya akan di sampaikan ke ECU… dimana campuran bahan bakar saat kondisi mesin masih dingin akan berbeda ketika kondisi panas.

image

EOT termasuk jenis thermistor… yaitu sebuah material yang memiliki resistant ( hambatan ) yang terpengaruh oleh suhu.
Sifat EOT ini teemasuk sensor pasif.. dimana tak perlu tegangan khusus agar bisa beroperasi.

image

EOT memiliki 2 pin out.. satu sebagai sinyal output dan satunya lagi sebagai masa.

Soket Pin out EOT digunakan sebagai tempat untuk me-reset TP.
Jadi ketika motor di service… mekanik akan mereset bukaan TP melalui soket EOT dengan cara menjumpernya.
EOT di pake pada motor injeksi type cub dan matik.
Sedang untuk motor sport dipake pada type yang gak pake radiator seperti NMP Fi dan Verza. ( CBR150R dan CB150R tidak pake EOT )

Engine Coolant Themperatur ( ECT )
Engine Coolant Themperatur atau ECT sensor fungsinya hampir mirip dengan sensor EOT…
Hanya saja media yang di deteksi adalah coolant atau cairan pendingin radiator.
Motor yang menggunakan ECT biasanya tidak pake EOT karna fungsinya sudah tergantikan oleh ECT ini.
Contoh pada CBR150R dan CB150R.

image

Letak ECT biasanya terpasang pada Thermostat.
Fungsi pertama… sebagai membaca suhu pada cairan pendingin radiator.
Fungsi kedua sebagai pengatur nyala kipas radiator melalui control ECM.
Fungsi ketiga sebagai penunjuk bar suhu pada indikator spidometer.

ECT merupakan perangkat sensor aktif… berbeda dengan EOT.. ECT membutuhkan tegangan khusus ( +5volt ) untuk dapat bekerja.
Untuk itu pada ECT terdapat 3 buah pin out yang berisi masa, sinyal output dan pin tegangan 5volt.

image

O2 Sensor
Sensor O2 berfungsi sebagai pendeteksi kadar O2 pada saluran gas buang pada motor injeksi dengan system close loop.
Material sensor O2 ini adalah emas putih yang mudah bereaksi dengan gas buang.
Sensor O2 ini akan memberikan resistansi yang tergantung pada gas buang.

image

Besarnya resistansi akan berpengaruh pada tegangan kerja yang di berikan ECU sehingga ECU bisa mengkalkulasi besarnya debit bahan bakar yang sesuai sehingga ECU mampu memberikan racikan bahan bakar yang akan terbakar sempurna di ruang bakar.

image

O2 sensor hanya memiliki 1 pin out saja yaitu berupa output sinyal yang langsung menuju ECU.

image

Sensor O2 terletak di sekitar saluran gas buang.. bisa di leher knalpot atau di head silinder bagian bawah.

image

Sampai disini dulu artikel mengenai sensor-sensor injeksi.
Artikel mengenai sensor lainnya akan di ulas di next artikel.

Semoga berguna…

15 thoughts on “Mengenal Sensor EOT, ECT dan O2”

  1. Sahabat sekaligus saya bilang
    “Nek versa pengen irit kuwe nggon o2 sensore disogi resistor/dioda (lupa) sing 10 ohm mengko irit,

    Apa hal itu bisa diterapkan di k45 om?
    😀

    1. CKP ( Cranksaft Position ) tu cuman nama pulser di motor injeksi.
      Bentuknya mas sama aja ama yang karbu.

      Kalo yang eSP baru beda bentuknya.

  2. mas gma dgn ECT yg rusak pada honda beat.bisa dibagusin, soalnya lampu sensor panas di rpmnya berkedip

Komentar bagus selalu menginspirasi dan menyemangati kami